Pengujian
asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang
dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala heteroskedastisitas, gejala
multikolinearitas, dan gejala autokorelasi. Model regresi akan dapat dijadikan
alat estimasi yang tidak bias jika telah memenuhi persyaratan BLUE (best linear
unbiased estimator) yakni tidak terdapat heteroskedastistas, tidak
terdapat multikolinearitas, dan tidak terdapat autokorelasi (
Sudrajat 1988 : 164). Jika terdapat heteroskedastisitas, maka varian tidak
konstan sehingga dapat menyebabkan biasnya standar error. Jika terdapat
multikolinearitas, maka akan sulit untuk mengisolasi pengaruh-pengaruh
individual dari variabel, sehingga tingkat signifikansi koefisien regresi menjadi
rendah. Dengan adanya autokorelasi mengakibatkan penaksir masih tetap bias dan
masih tetap konsisten hanya saja menjadi tidak efisien.
Ada enam uji asumsi yang harus
dilakukan terhadap suatu model regresi tersebut, yaitu:
• Uji Normalitas,
• Uji Homogenitas,
• Uji Linieritas,
• Uji Multikolinieritas,
• Uji Heteroskedastisitas dan
• Uji Autokorelasi.
• Uji Normalitas,
• Uji Homogenitas,
• Uji Linieritas,
• Uji Multikolinieritas,
• Uji Heteroskedastisitas dan
• Uji Autokorelasi.
Ada beberapa ahli menyebutkan bahwa dari keenam syarat untuk
memenuhi model regresi tersebut terbagi dua kelompok yaitu: uji asumsi klasik
(Normalitas, Homogenitas dan Linieritas) dan uji penyimpangan asumsi klasik
(Multikolineritas, heteroskedasitas dan Autokorelasi).
- · Uji Normalitas
Uji Normalitas data dilakukan sebelum data diolah
berdasarkan model-model penelitian yang diajukan. Uji normalitas bertujuan
untuk mengetahui apakah variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal.
Sebagai
dasar bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti
distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka model regresi dianggap tidak
valid dengan jumlah sampel yang ada.
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data, antara lain uji chi-kuadrat, uji lilliefors, dan uji kolmogorov-smirnov.
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data, antara lain uji chi-kuadrat, uji lilliefors, dan uji kolmogorov-smirnov.
- Uji Multikolinieritas
Uji Asumsi Klasik dengan Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent
variable). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
viriabel bebas, karena jika hal tersebut terjadi maka variabel-variabel
tersebut tidak ortogonal atau terjadi kemiripan.
Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas bernilai nol. Uji ini untuk menghindari kebiasan dalam proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk mendeteksi apakah terjadi problem multikol dapat melihat nilai tolerance dan lawannya variace inflation factor (VIF).
Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas bernilai nol. Uji ini untuk menghindari kebiasan dalam proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk mendeteksi apakah terjadi problem multikol dapat melihat nilai tolerance dan lawannya variace inflation factor (VIF).
- Uji Heteroskedastisitas
Uji Asumsi Klasik dengan Uji heteroskedastisitas
bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan veriance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance tetap maka
disebut homoskedastisitas dan jika berbeda maka terjadi problem
heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik yaitu homoskesdatisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu melihat scatter plot (nilai prediksi dependen ZPRED dengan residual SRESID), uji Gletjer, uji Park, dan uji White. Sumber : https://www.academia.edu/3724583/Apa_itu_Uji_Asumi_Klasik
Model regresi yang baik yaitu homoskesdatisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu melihat scatter plot (nilai prediksi dependen ZPRED dengan residual SRESID), uji Gletjer, uji Park, dan uji White. Sumber : https://www.academia.edu/3724583/Apa_itu_Uji_Asumi_Klasik
nah sekarang sudah tahu kan apa itu uji asumsi klasik.. nah untuk memperkuat pemahaman kita akan uji asumsi klasik mari
sekarang kita coba mempraktikannya menggunakan aplikasi SPSS ya..
Pengaruh Umur dan Jenis Kelamin Siswa terhadap
Nilai Siswa.
Maka,
Variabel
Terikat (Dependent Variable) : Nilai Siswa
Variabel Bebas (Independent Variable) :
-
Umur Siswa
-
Jenis Kelamin Siswa
- Membuat Variabel pada Variable View dan menentukan Komponen masing-masing variabel dengan benar
2. Kemudian masukkan data ke data view
3. Pilih Analyze > Regression > klik Linear
4. klik Statistik > Centang Estimates, Model fit, R squared change, dan Collinearity diagnostics. Lalu klik Continue.
5. Klik Plots > Pindahkan *SRESID ke Y dan *ZPRED ke X > Centang Normal probability plot > Lalu klik Continue
6. Kemudian klik Options, dan dapat dilihat kolom Entry : 0.05 >Tidak ada perubahan yang dilakukan di sini. Klik Continue >ok
Inilah hasilnyaaaaa...
- · Uji Normalitas
Dari grafik diatas, disimpulkan bahwa model regresi ini lulus Uji Normalitas.Keterangan :- Tujuan : Untuk melihat apakah data penelitian terdistribusi normal atau tidak- Model regresi dinyatakan lulus uji jika titik-titik pada grafik berada di sepanjang garis (Tidak Terputus, Tidak Berada Jauh Dari Garis)
- · Uji MultikolinearitasDari tabel Coefficients diatas, didapat bahwa,Nilai Tolerance untuk variabel Umur Siswa dan Tinggi Badan Siswa 0.773> 0,1Nilai VIF untuk kedua variabel bebas 1,293 < 10disimpulkan bahwa, model regresi pada penelitian ini lulus Uji MultikolinearitasKeterangan :- Dianalisis melalui tabel Coefficients kolom “Tolerance” dan “VIF”- Model lulus uji jika nilai “Tolerance” lebih besar dari 0,1 (Tolerance > 0,1) dan nilai “VIF” lebih kecil dari 10 (VIF < 10)- Tujuan : Untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas.- Model yang lulus Uji Multikolinearitas adalah model yang tidak memiliki korelasi yang tinggi antar variabel bebas nya
- · Uji Heteroskedastisitas
Dari grafik
Scatterplot diatas , titik-titik tidak membentuk suatu pola tertentu dan menyebar di
bawah dan di atas angka 0 pada sumbu Y.
disimpulkan bahwa model regresi ini lulus Uji
Heteroskedastisitas.
Keterangan :
¨ Tujuan :
Untuk melihat ada atau tidaknya penyimpangan heteroskedastisitas pada model
regresi.
¨ Model lulus uji jika :
¤ Titik-titik
pada grafik tidak membentuk suatu pola tertentu yang teratur
¤ Titik-titik pada
grafik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y
¨ Model
regresi yang lulus Uji Heteroskedastisitas adalah model yang tidak memiliki
gejala heteroskedastisitas
nah sekian dulu ya penjelasan tentang uji asumsi klasiknya.. semoga bermanfaat ^^